Sejarah Spidol dan tinta refill spidol , Sejarah spidol dan tinta refill spidol pasti memiliki kisah yang panjang dan cerita yang telah terukir bertahun – tahun yang lalu. Pada tahun 1952, Sidney Rosenthal membuat alat ajaib untuk menulis dari botol kaca yang bagian ujungnya dibuat dari serat wol dan kemudian tengahnya diisi dengan tinta.
Sidney Rosenthal kemudian memberanikan dirinya untuk menjual alat yang ditemukannya itu dengan nama brand Magic Marker pada tahun 1989. Dia memilih perusahaan produsen krayon Binney & Smith serta krayon Crayola.
Pasca dua tahun menjual produknya ke perusahaan tersebut, yakni pada tahun 1996, akhirnya produk spidol dengan bentuk yang telah disempurnakan diproduksi oleh Binney & Smith.
Alat temuan Sidney ini bisa digunakan untuk menulis di berbagai permukaan benda apapun, dia menamainya sebagai magic marker atau alat yang bisa dipakai sebagai penanda ajaib. Lambat laun alat tulis ini mulai tersebar ke seluruh penjuru negara dan sampai ke luar negeri.
Setiap negara menamai spidol dengan sebutan yang berbeda – beda. Mayoritas menyebut nama benda ini dengan merk spidol pertama yang ada di negara mereka. Di Indonesia sendiri spidol pertama dikeluarkan oleh perusahaan Staedtler, karena pronouncation yang diucapkan susah dan pelafalannya juga ribet, maka orang Indonesia menyebutkannya dengan nama spidol saja.
Sejarah Spidol dan Tinta Refill Spidol
Hal serupa juga terjadi di Phillipines dimana merk pertama spidol yang beredar di negaranya adalah Pentel, maka orang Filipina menyebut spidol dengan sebutan Pentel pen. Di Jerman, sebutan untuk spidol adalah filzer atau edding. Di negeri Sakura, Jepang, spidol disebut Magic.
Khusus di Australia sedikit berbeda, banyak yang menyebutkan marker meskipun merk spidol pertama di sana adalah Texta.
Sebelum adanya produk spidol dengan tinta warna – warni seperti saat ini, dulu magic marker hanya menghasilkan tinta warna hitam. Awal mula tinta berwarna justru ditemukan oleh orang berkebangsaan Jepang.
Orang tersebut bernama Yukio Horie yang bekerja di Tokyo Stationary Company Jepang. Dia menemukan ujung serat pena yang lebih modern menggunakan bambu dan temuannya inilah yang menjadi bolpoin pertama yang menggunakan pigmen tinta berwarna.
Pasca ditemukannya pigmen warna yang menjadi cikal bakal tinta berwarna, produk temuan Sidney dan Yukio dari bolpoin lalu berkembang ke jenis alat tulis lain yakni spidol.
Pada tahun 1963, teknologi terus berkembang, ditemukanlah tinta warna – warni dengan kemampuan tembus pandang yang diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama ADC yang merupakan singkatan dari The Avery Dennison Corporation (ADC). Tinta temuan baru yang evolusioner pada zamannya ini diberi nama brand Hi-Liter.
Setelah spidol warna ditemukan, giliran orang Jerman yang mengembangkan produk spidol pada tahun 1971 dan berhasil membuat stabilo, sebuah alat tulis mirip spidol yang warnanya lebih terang dan mencolok serta tembus pandang yang fungsinya untuk menandai tulisan dalam sebuah buku agar mudah terbaca.
Maksud dari tinta tembus pandang adalah tinta tersebut tidak menutupi kertas ketika digoreskan pada tulisan sehingga tulisan tetap dapat dengan mudah dibaca dan warna stabilo berada di bagian atas tulisan. Warna stabilo atau highliter ini pertama kali ditemukan berwarna kuning neon. Baru kemudian berkembang warna lain seperti hijau dan pink.
Lalu pada tahun 1971, stabilo atau highlighter diproduksi masal karena sudah diterima oleh masyarakat. Perusahaan yang memproduksi stabilo ini berasal dar Jerman yang merupakan sebuah pabrik produsen alat tulis dan kosmetik.
Demikianlah lika – liku sejarah spidol mulai dari awal ditemukannya yang berbentuk bolpoin sampai berkembang menjadi spidol dan stabilo. Ternyata penemuan sejarah spidol dan tinta tersebut memakan waktu yang cukup lama hingga berpuluh – puluh tahun.
Beruntung saat ini kita sudah hidup di era modern yang tinggal memanfaatkan penemuan yang sudah ada saja. Dengan adanya bolpoin dan spidol, kita menjadi mudah dalam menjalankan aktivitas menulis dan menggambar.
Macam Macam Spidol dan Tinta Refill Spidol
Bahkan spidol saat ini tidak hanya dikhususkan untuk penggunaan di atas kertas saja. Ada jenis spidol lain seperti spidol whiteboard dan boardmarker yang menggunakan tinta yang diproduksi menggunakan teknologi tinggi.
Tentunya komposisi bahan yang terkandung di dalam spidol gambar dan spidol whiteboard amat berbeda, begitu juga dengan highlighter atau stabilo yang menggunakan jenis tinta tembus pandang.
Untuk spidol whiteboard menggunakan tinta permanen dan tinta biasa sedangkan spidol gambar menggunakan pigmen warna yang banyak dan tinta yang pekat sehingga bisa menutup seluruh permukaan kertas yang nantinya akan dijadikan media dalam menggambar.
Spidol khusus untuk mewarnai gambar sengaja dibuat dengan formula pewarna yang pekat dan mampu menutupi seluruh permukaan kertas agar nanti bisa menghasilkan warna yang indah.
Penggunaan tinta whiteboard juga kini tersedia dalam bentuk isi ulang. Jadi tinta refill spidol ini bermula dari perubahan kebiasaan masyarakat yang semula menggunakan papan tulis hitam dan menggantinya menjadi papan tulis putih. Inilah awal tonggak sejarah dimulainya produksi tinta refill spidol yang ada saat ini.
Saat dulu orang memakai spidol sekali pakai untuk menulis di whiteboard. Dan karena kesadaran masyarakat mulai berubah ke arah peduli terhadap lingkungan, maka mereka berusaha untuk lebih hemat dengan merubah kebiasaan menggunakan tinta refill spidol.
Tinta refill spidol mulai diproduksi oleh industri pembuat tinta pada tahun 2000-an. Dimana pada saat itu isu pemanasan global dan gerakan go green dan zero wasted mulai digalakkan. Masyarakat menjadi sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup dengan tidak menambah jumlah sampah di muka bumi.
Rupanya penerapan gaya hidup peduli lingkungan tersebut juga dilakukan oleh industri dan pabrik alat tulis termasuk produsen tinta refill spidol.
Dengan memakai tinta refill spidol yang kembali diisikan ulang pada busa spidol di dalam wadahnya, otomatis bagian luar spidol yang berbahan dasar plastik tidak akan terbuang. Produksi spidol menjadi bisa ditekan dan dikurangi, produsen menjadi berpusat pada produksi tinta refill spidol saja.
Adanya produk seperti tinta refill spidol ini tidak hanya sangat menolong lingkungan hidup yang kita tinggali, namun dari segi ekonomi juga dapat menghemat biaya pengguna spidol yang selama ini sekali pakai langsung dibuang.
Penghematan bisa mencapai 50% budget dari pembelian spidol sekali pakai. Tinta refill spidol sangat hemat karena satu botol bisa dipakai untuk mengisi ulang banyak spidol. Hal ini dikarenakan volume tinta isi ulang yang banyak dan kebutuhan spidol yang tidak terlalu butuh banyak tinta untuk sekali proses refill. Sehingga akan masih menyisakan banyak tinta refill di dalam botol yang bisa dipakai untuk pengisian ulang spidol selanjutnya.
Di samping itu harga tinta refill spidol juga tergolong murah karena setara dengan separuh harga spidol whiteboard sekali pakai jika diperhitungkan dengan membagi nilai dari volume tinta yang terpakai dalam sekali proses isi ulang. Tak heran lebih banyak orang yang memilih pindah menggunakan tinta refill spidol ketimbng membeli spidol sekali pakai.